• 4 oktober 2006. soekarno hatta, naik SQ. transit singapore. Kali ini perjalanan sendiri, tidak seperti pertama kali ke Belanda. Eksiting dan sekaligus nervous juga 🙂 .
  • di pesawat kebanyakan orang jepang. ngomong bhs jepang, ga ngerti sama sekali.
  • 5 oktober 2006, Kansai airport, Osaka. Harus naik shuttle dari terminal 2 ke terminal 1.
  • Tiba di imigrasi. Banyak tulisan pake kanji, bingung ngantri di sana. Ada tulisan dalam alphabet tapi lebih kecil.
  • Di cap masuk jepang dan dapat stiker kedatangan di tempel di paspor.
  • Ambil koper, lewat petugas bea cukai. Ditanya apa tujuan ke sini. Nunjukin surat dari Kyoto University yg dlm bhs Jepang seperti disarankan sebelumnya oleh sekretaris lab. Aman, lewat saja
  • Sampai di luar, lihat ada tulisan lambang cinta “MK Taxi“. Melapor ke sana bilang nama Sagala. Mereka cek dan sudah ada reservasi yang dibuat Xu Wei (PhD Student di Lab waktu itu, skrg dosen di BNU China) sebelumnya.
  • Ternyata ada orang Indonesia juga, rupanya sama2x di Kyoto dan menjadi teman kemudian. Pak Joko menjemput istri dan kedua anak-anak mereka.
  • Naik MK Taxi sekitar jam 9:30. Sopirnya seragamnya bagus, hitam dan pakai topi kaya polisi. Duduk di depan dan agak ngantuk, ooammm.
  • Ingin melihat keindahan Jepang. Ternyata perjalanannya banyak melewati highway dan gedung2x bertingkat. Bosan.
  • Mengamati mobil-mobil di jalan. Bagus-bagus, mereknya Jepang semua. Toyoto, Nissan, Honda mendominasi.
  • Perjalanan membosankan, tertidur.
  • Di antar terakhir oleh Taxi, tiba di Ohbaku International House jam 11:30.
  • Melapor sebentar di lobby, dapat dokumen, terus dijelaskan sedikit tentang kamar.
  • Bayar 1000 untuk telepon supaya bisa telpon ke Indo / ke luar.
  • Sebentar kemudian Iche, teman Indo satu lab, datang.
  • Bawa barang ke kamar bentar, terus jam 12:00 berangkat ke Uji City Hall, daftar resident permit.
  • Naik kereta pertama kali, JR, dari Ohbaku menuju Uji. Satu stasiun saja.
  • Jalan kaki dari Uji Stasiun ke City Hall. Stasiun Uji cukup bagus. Udara agak cerah, tidak terlalu panas.
  • Daftar resident permit, isi form semua pake bhs Jepang. Hahaha, alhasil Iche yang isi semua 🙂 , canggih pake Kanji.
  • Daftar asuransi kesehatan, hokkensyo.
  • 1,5 jam semuanya beres dan menuju ke kampus pusat di Kyoto.
  • Buka rekening di kantor pos Hyakumanben dekat kampus. Masuk kampus Kyoto Yoshida, wow cantiknya! Kaya di luar negeri nih 😛
  • Daftar ke Faculty of Engineering, ketemu Ohashi San, sekretaris yang mengurus urusan penerima beasiswa. Selama ini hanya tahu lewat email, ternyata dia seorang ibu udah tua, tapi nyentrik dandanannya.
  • Daftar ke Foreign Student Division. Dapat uang 25,000 Yen dan dokumen2x.
  • Ketemu orang Jepang yg warga negara brazil. Iche dan gw ajak makan, dia ikut juga. Ketemu Emma di Takashimaya Shijo.
  • Ramai sekali simpangnya, ini Jepang bung, bukan kampung kaya Belanda 😛
  • Agak lama nunggu, Emma datang, wah senangnya. Emma memberi daging yg sudah dimasak, ternyata daging dewa.
  • Kami berempat jalan menuju Sushi Kappa. Makan sushi kappa di sana.
  • Dikerjain makan wasabi. Menusuk hidung, nyeri, tapi segar sesudahnya. Puass!!