Setelah hampir dua tahun tinggal di Jepang, dua musim dingin, musim panas, gugur dan semi, maka aku bisa coba menarik kesimpulan kapan waktu terbaik datang / tinggal di Jepang.

Anda tentu tahu atau pernah mendengar tentang Sakura kan? Jepang sendiri memang dijuluki sebagai negeri Sakura bukan? Sakura akan muncul pada awal pergantian musim dari musim dingin ke musim semi. Ini berlangsung selama dua minggu. Jadi dua minggu pertama adalah “the best season” jika anda ingin liburan ke Jepang. Itu terjadi sekitar awal sampai pertengahan april. Posting saya sebelumnya tentang sakura (in English) bisa dilihat di link ini.

Selain itu sebenarnya yang hampir tidak kalah adalah musim ketika terjadi pergantian warna daun menjadi merah sebelum menuju coklat dan akhirnya rontok. Pergantian warna daun menjadi merah terjadi sekitar mulai minggu ke dua november.

Untuk musim dingin sendiri sebenarnya Jepang tidak terlalu parah. Suhu minimum sekitar nol derajat. Paling dingin juga mungkin minus 2 (tidak separah di Eropa Barat seperti Belanda). Hanya “heating system” di Jepang kurang baik untuk rumah-rumahnya. Akibatnya tetap saja suhu di dalam rumah menjadi lebih dingin dibandingkan rumah-rumah di eropa yang memiliki “heating system” yang lebih baik.

Nah yang terburuk adalah musim panas. Di Kyoto, khususnya musim panas bisa mencapai suhu sekitar 35-39 derajat Celcius. Selain itu yang memperparah adalah udara yang lembab, akibatnya banyak keringat dan badan menjadi lembab. Puncaknya terjadi selama bulan Agustus, walaupun suhu panasnya sudah dimulai dari pertengahan Juni – akhir Juli. Kalau boleh memilih, sebenarnya lebih baik tidak tinggal di Jepang pada musim panas 😦

Kalau musim panas, biasanya kita jarang melihat orang jalan2x. Kereta-kereta terlihat jauh lebih sepi dibandingkan biasanya. Orang Jepang biasanya menghabiskan lebih banyak waktu di luar negeri pada musim panas. Biasanya mereka akan pergi ke Eropa dimana “summer” akan terasa lebih dingin. Setidaknya walau tetap panas, tidak terasa lembab dan banyak berkeringat.

Tahun lalu ketika mertua saya transit lewat Jepang dan mampir ke Kyoto, itu benar-benar sedang puncaknya suhu. Mungkin sekitar 39 derajat. Tadinya rencana mengunjungi beberapa tempat wisata sekaligus, jadinya dibatalkan karena kepanasan.