Sore ini membaca berita email-list dan menerima kabar dari Anand tentang seorang sahabat kami Santi.

Telah berpulang seorang sahabat kami: Tiur Santi Oktavia Marpaung. Sedih sekali mendengar kabar ini. Kami turut berduka cita yang sedalam-dalamnya buat keluarga Santi.

sumber: webplano97

Sakit kanker yang dideritanya itu pertama kali aku dengar pada tahun 2004. Itu akhirnya membawanya ke peraduan terakhir hari ini. Tahun 2004 itu pula aku sempat sekali menjenguknya di rumah sakit di dekat terminal kampung melayu (maaf lupa namanya, RS Mitra kalau ga salah?).

Sekali itu saja aku menjenguknya karena harus pergi jauh dan hanya mendengar “update” beritanya atau pokok doa yang disampaikan teman-teman baik melalui milist, japri atau chatting. Beberapa tahun berlalu, sepertinya dia telah sembuh total dari sakitnya. Profesi terakhir Santi (dan mungkin juga yang pertama) adalah wartawan di Koran Kompas. Terus terang saya salut ketika tahu pertama kali Santi menjadi wartawan kompas.

Beberapa liputannya yang ditulis di media kompas dapat dilihat pada beberapa link aktif berikut ini: Link1, Link2, Link 3. Tulisan-tulisan Santi biasanya selalu terkait dengan ekonomi dan investasi. Namun demikian, Santi juga menulis artikel tentang pendidikan yang kemudian menjadi terpilih sebagai pemenang Best Media Coverage for Singapore Education 2008. Artikelnya yang berjudul Pengin Belajar di Sekolah Internasional Ah… dan ditulis di Kompas tersebut bisa dilihat pada Link berikut.

Pertama kali bertemu dengan Santi adalah tahun 1997 ketika ia diterima di jurusan PL-ITB. Setelah itu kami berteman tidak hanya sebagai teman satu jurusan, tetapi juga melalui beberapa circles seperti PMK, UKSU, Nav dan juga kadang-kadang jadi teman ngobrol. Profil tentang Santi sendiri secara lengkap dapat dilihat di web plano 97.

Kematian membawa kesedihan yang sangat bagi yang ditinggalkan. Tapi kematian sendiri bisa diibarat kan mengakhiri sebuah babak dalam pertandingan. Itu tidak berakhir melainkan seperti melalui babak baru lagi. Babak baru dalam kehidupan selanjutnya.

Selamat jalan Santi! Sekarang engkau memulai babak baru. Till we meet again.

Beberapa kesaksian teman-teman tentang Santi saya kompilasi di bawah ini: